Song Busiek merupakan sebuah batu besar yang berada di kawasan Hutan Gunung Gandul Wonogiri, posisi batu ini sangat menarik kebetulan letaknya berada di pinggir hutan berbatasan dengan perkampungan yang bernana dusun Joho Kidul Giriwono , bila ditarik garis lurus batu Song Busiek pas seakan - akan seperti membelah pedusunan. Dinamakan Song Busiek sebuah nama yang agak aneh didengar namun berdasar penuturan para orang tua mengatakan bahwa nama itua diambil dari bentuk batu yang dibawahnya ada sebuah tanah yang di usiek-usiek oleh para penggembala disaat itu sambil berteduh sehingga menjorok kedalam. Secara turun temurun masayarakat yang tinggal disekitar batu tersebut selalu mengatakan bahwa batu tersebut bernama Song Busiek.
Saat ini batu Song Busiek menjadi tonggak sejarah dimulainya sebuah gerakan kepedulian terhadap lingkungan hidup terutama kawsan hutan Gunung Gandul, dimulai dari sebuah keprihatinan yang muncul dari warga masyarakat yang disebabkan oleh serangan kera-kera liar yang sering masuk perkampungan yang dumulai sejak tahun 2005, aktivitas kera yang tak terkendali menjarah aneka tanaman buah-buahan yang ditanam waraga bahkan tak segan-segan masuk ke rumah warga mencuri makanan di dapur. Berbagai cara sudah dilakukan untuk membuat kera-kera tersebut jera dan takut untuk tidak masuk kampung diracun,ditembak, diusir dengan petasan dan lain-lain namun selalu kembali dan kembali dan jumlahnya semakin banyak. Perkembangan populasi kera ternyata sangat cepat bahkan berdasarkan penuturan dari salah seorang Petugas Kehutanan Gunung Gandul bapak Sutarno yang sudah bertugas selam 34 tahun selam mondar mandir keluar masuk hutan belum pernah ketemu bangkai kera satupun.
Penyebab utama masuknya geronbolan kera tersebut adalah faktor ketersediaan pangan di dalam hutan yang tidak mencukupi untuk kelangsungan hidup mereka di hutan bahkan nyaris tidak ada lebih-lebih di musim kemarau, kondisi hutan yang kurang heterogen yang hanya didominasi tanaman sono menjadikan hutan Gunung Gandul jika musm kemarau terlihat kering dan gersang karena tanaman ini selalu menggugurkan daunnya di musiam kemarau, dari situlah akhirnya timbul sebuah pemikiran bagaimana agar kera-kera tersebut bisa tersentralisasi didalam hutan dan tak pernah lagi masuk kampung. Maka dengan berbekal rasa peduli dan keyakinan terhadap keberadaaan hutan dan masalah kera yang kami hadapi tiap hari terbentuklah sebuah gerakan penyelamatan lingkungan yang dimotori oleh para pemuda dan tokoh masyarakat dusun Joho Kidul lahirlah KPLH ( Komunita Peduli Lingkungan Hidup.
Adapun tujuan dibentuknya KPLH adalah untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai mana mestinya agar hutan bisa menjadi penopang hidup seluruh ekosistem hutan yang ada di dalamnya dan bermanfaat bagi masayarakat sekitar hutan, terjaganya ketersediaan sumber air serta tersentralisasinyan satwa kera di kawasan hutan. Ruang lingkup kerja KPLH meliputi seluruh wilaya kalurahan Giriwono namun karena luasnya wilayah hutan Gunung Gandul yang berbatasan dengan kalurahan Giriwono maka aktivitas KPLH kami mulai dai Lingkungan Joho Kidul dari kawasan sekitar Song Busiek. maka pada tangga 23 Desember 2018 kami melakukan Gerakan Aksi Penanaman Pohon yang dibantu oleh warga masyarakat dan para relawan.
Kami menanam aneka tanaman buah-buahan hampir kurang lebih 1200 bantang pohon yang terdiri dari tanaman Duwet, Sawo, Mangga, Jambu biji dan Jambu air, Sukun, Sirsat, Matoa, Coklat, Kopi, Klengkeng, Jeruk, Petai, Nangka, Mete dll yang berhasil kami himpun dari sumbangan para donatur. Dengan harapan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan tanaman buah-buahan tersebut dapat menambah kekayaan hutan Gunung Gandul dan menjadi sumber makanan aneka satwa terutam kera serta menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan.
Umumnya gerakan penanaman yang terjadi saat ini hanya sebuah seremonial belaka atau hanya sebuah Tren yang tidak ada tindak lanjut, namun kami KPLH kalurahan Giriwono berkomitmen bahwa gerakan ini adalah gerakan kepedulian kepada alam semesta yang bernilai ibadah maka akan kami kawal sampai benar-benar berhasil , penanaman sudah dilakukan akan kami lanjutkan dengan perawatan, penyiangan atau pendaniran, penyulaman, pemupukan bahkan penyiraman saat musim kemarau. Kami sadar bahwa apa yang kami lakukan memang tidak mudah mengingat medan yang kami hadapi Gunung Gandul yang terdiri dari lereng-lereng curam dan banyaknya batuan serta tak tersedianya sumber air secara alami di kawasan hutan hanya mengandalkan curah hujan maka upaya reboisasi ini akan berlangsung cukup lama, hanya kesabaran dan keyakinan kepada Tuhan sang Pencipta Alam bahwa semua akan menemukan jalannya sesulit apapaun pasti ada solusinya demi masa depan anak cucu kelak.
|
|
|
foto bersama kepala desa & perhutani |
relawan penanaman
|
warga masyarakat joho kidul
|
|
|
|
Kepala Perhutani BKPH Wonogiri
|
Relawan SMK 1 Wonogiri
|
Paguyuban Relawan Wonogiri
|
|
|
|
Paguyuban Sendang Gama
|
Relawan dari Puskesmas 1 wng dan Warga
|
Aksi Penanaman Karang Taruna
|